Kamis, 31 Maret 2011

ANALISA FILM KEKERASAN DALAM BERPACARAN

Jaka dan Mawar adalah sepasang muda dan mudi yang sedang menjalin kisah cinta. Keduanya saling mencintai, hanya saja sifat Jaka yang tempramental tidak begitu disukai oleh Mawar. Sifat Jaka ini timbul di karenakan Ayahnya sering mencontohkan kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan keluarga. Dan sikap keras Ayahnya inilah yang terekam di memori otak Jaka sejak kecil hingga dewasa seperti ini.

Hari-demi hari delewati Mawar dengan kegelisahan dan rasa tersiksa yang sangat mendalam. Mungkin hanya cinta yang membuat Mawar tetap bersikeras untuk mempertahankan hubungan asmaranya dengan Jaka, walaupun fisik Mawar sudah terluka. Yah, cinta memang buta, dapat membutakan perasaan walaupun sebenarnya dalam batin Mawar itu sangat menyakitkan.

Sampai di suatu titik dimana Mawar merasakan nyawanya sudah terancam, ia baru berani untuk mengatakan pada Jaka bahwa hubungan ini tidak perlu dipertahankan lagi. Sebenarnya kejadian yang dialami Mawar bisa di hindari asalkan mau terbuka kepada Orang tua. Sehingga Mawar tidak perlu merasa sendirian ketika menghadapi kekerasan yang sedang menimpanya selama berpacaran dengan Jaka. Karena Orang tua yang baik pasti akan melindungi anaknya dengan sepenuh hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar